Heboh Seorang Ibu Hamil Diterkam Buaya di Timika Papua Tengah, Ditemukan Jasad Korban di Perut Buaya



Timika,Tebing Media.OnlineKonflik antara manusia dengan buaya tak ada habisnya. Kali ini seorang ibu hamil menjadi korbannya.

Adalah Marlina Onawame (19), warga di Mimika Papua Tengah ini yang meninggal dunia usai dimangsa buaya.

Mirisnya jasad ibu hamil ini ditemukan di dalam perut buaya.


Buaya yang memangsa korban berhasil ditangkap.


Warga kemudian membelah perut buaya.

Saat itulah diketahui beberapa bagian tubuh korban ada di dalam perut sang predator itu.

"Korban ditemukan meninggal dunia usai perut buaya disembelih dan ditemukan ada potongan tubuh korban," kata Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles Y Batlajery kepada Tribun-Papua.com, Kamis (16/11/2023)


Awal Mula Korban Dilaporkan Hilang

Sebelum jasadnya ditemukan di dalam perut buaya, Marlina Onawame dilaporkan hilang saat memancing bersama suaminya di Kali Pece Lama, Distrik Jita, Mimika, Papua Tengah.


Korban dilaporkan hilang sejak Senin (13/11/2023) sekitar pukul 12.00 WIT.

Menurut keterangan suami korban, saat itu mereka sedang memancing ikan di Kali Pece Lama.


Karena kondisi cuaca panas, korban meminta izin suaminya untuk berenang.


Namun setelah beberapa jam korban tak kunjung muncul di permukaan air.

Merasa khawatir suami korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat setempat.


Keluarga korban beserta masyarakat dan aparat setempat langsung melakukan pencarian korban.

Setelah proses pencarian, akhirnya warga mengangkap buaya yang dicurigai memangsa Marlina Onawame.


Benar saja, setelah predator itu dibelah, warga menemukan beberapa bagian tubuh Marlina di dalam perut buaya itu.

Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles Y Batlajery mengimbau kepada warga agar tetap waspada ketika memancing di sungai.

Warga juga diminta untuk tetap memperhatikan keselamatan.


"Utamakan keselamatan saat memancing agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," imbuh Charles.


Jasad Subli di Dalam Perut Buaya


Sebelumnya kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada akhir Juni 2023 lalu.

Subli (51), warga Sangkulirang, Kutai Timur yang sempat dilaporkan hilang, ditemukan berada di dalam perut buaya.

Penemuan jasad Subli ini awalnya diketahui setelah ada laporan terkait hilangnya Subli.

Tim SAR Gabungan dari Pos SAR Kutai Timur sebelumnya menerima laporan dari warga terkait buaya yang berkeliaran di Sungai Lebur, Desa Mandu Pantai Sejahtera.


Buaya tersebut diduga telah memangsa Subli, warga yang dilaporkan hilang.


Tim SAR Gabungan bersama pawang buaya akhirnya berhasil menangkap buaya tersebut.

"Pada hari yang sama, sekira pukul 21.00 Wita Tim SAR melakukan pembelahan perut buaya dan menemukan korban di dalam perut buaya dalam keadaan tewas," ungkap Kepala Basarnas Kaltim, Melkyanus Kotta melalui rilisnya, Senin (26/6/2023) malam.

Tim SAR Gabungan memutuskan untuk menutup pencarian tersebut sebab korban telah ditemukan.

Kemudian Tim SAR gabungan dikembalikan ke unit satuannya masing-masing.


Kronologis Kejadian


Sebelumnya, Subli dilaporkan hilang setelah tak pulang saat mencari sihil atau siput kecil, Minggu (25/6/2023) pukul 08.00 Wita.


Setiap harinya Subli memiliki mata pencaharian mencari siput kecil.

Karena tak kunjung pulang hingga pukul 17.00 Wita, akhirnya sang istri mencarinya ke Sungai Lebur.

Istri Subli mencari dengan bantuan kepada kerabatnya, Jasmin dan warga sekitar.


Sekitar jam 21.00 Wita, Minggu (25/6/2023) akhirnya mereka menemukan kapal yang dipakai Subli untuk mencari sihi atau siput dalam keadaan diikat di pohon nipah," kata Kapolsek Sangkulirang, AKP Sudarwanto.

Atas kejadian tersebut, Kepala Desa Mandu melaporkan kepada Polsek Sangkulirang.

"Kondisi atau situasi sekarang malam hari, pencarian akan dilanjutkan besok pagi," imbuhnya.


Kepala Basarnas Balikpapan, Melkyanus Kotta menyampaikan laporan diterima pada Senin (26/6/2023) sekitar pukul 11.05 Wita.

Di hari yang sama, pihaknya mulai mengerahkan Tim rescue SAR Kutai Timur dan tim lainnya mulai pukul 11.20 Wita.

Lalu tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 Wita.


"Di hari pertama hasil sementara nihil dan akan dilanjutkan besok pagi, sementara ini tim kami terus mencari informasi di lapangan," imbuhnya.

Tim yang bergabung dalam pencarian ini di antaranya Tim Rescue Pos SAR Kutai Timur, Polsek Kutai Timur, BPBD Kutai Timur, Keluarga Korban dan Masyarakat.

Sedangkan alat yang digunakan di antaranya 1 Unit Truck Personil, 1 Set Alat Selam, 1 Rubber Boat, Perlengkapan Medis, dan alat komunikasi.


Jasad Marzuki Sudah Tak Utuh Lagi


Pada Minggu (15/10/2023), Marzuki (48), warga Kolaka Timur (Koltim) korban diterkam buaya ditemukan sudah tak bernyawa.

Saat ditemukan jasad korban dalam kondisi tak utuh lagi.


Jasadnya ditemukan Tim SAR Gabungan sekitar 890 meter arah timur dari lokasi korban diterkam buaya.

"Pada pukul 21.30 Wita, Tim SAR Gabungan menemukan korban dalam keadaan MD (meninggal dunia)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kendari, Muhamad Arafah.

"Sekitar 890 meter arah timur dari LKP (last known position/lokasi terakhir korban diketahui)," kata Muhamad Arafah dalam keterangan tertulis pada Senin dinihari.


Marzuki (48),sebelumnya diterkam buaya di Sungai Desa Wungguloko, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Koltim, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (15/10/2023) siang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kendari, Muhamad Arafah mengatakan peristiwa tersebut berawal saat korban menjaring ikan di Sungai Desa Wungguloko, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, sekitar pukul 09.30 Wita.

"Sekitar pukul 14.15 Wita, korban tiba-tiba diterkam buaya," kata Muhamad Arafah dalam keterangan tertulisnya.

Kondisi terakhir korban terlihat oleh rekannya saat masih berada di mulut buaya.


"Rekan korban langsung meminta bantuan pertolongan kepada warga sekitar," jelasnya.

Pasca korban hilang setelah diterkam buaya tersebut, warga pun melakukan pencarian.


Sumber : Tribun

0 Komentar